Minggu, 30 November 2014

Asuhan Keperawatan gangguan sistem perkemihan : gros hematuria



TINJAUAN KASUS




ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. O DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GROS HEMATURIA ATAS INDIKASI TUMOR BULI DI RUANG BEDAH UMUM RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG


A.      Pengkajian
1)     Biodata Klien
a.   Biodata
Nama                                 :     Tn. O
Umur                                 :     73 tahun
Jenis kelamin                     :     Laki-laki
Agama                               :     Islam
Pendidikan                        :     SD
Pekerjaan                           :     Swasta
Suku bangsa                      :     Sunda/Indonesia
Tgl. masuk perawatan        :     13-04-2014
Tgl. pengkajian                  :     02-05-2014
Alamat                               :     Kp.Lambong Rt 02/04 Pangalengan
      Bandung Barat
No. medrek                        :     0001359185
Diagnosa medis                 :     Gros Hematuria a/i Tumor Buli
b.  Bioata Penanggung Jawab
Nama                                 :     Ny.N
Umur                                 :     39 tahun
Jenis kelamin                     :     Perempuan
Agama                               :     Islam
Pendidikan                        :     SD
Pekerjaan                           :     Ibu Rumah Tangga
Alamat                               :     Kp.Lambong Rt 02/04 Pangalengan
      Bandung Barat
Hubungan dgn klien          :     Anak
2)   Riwayat Kesehatan
a.     Keluhan Utama
        Klien Mengeluh Nyeri

b.              Riwayat Kesehatan Sekarang
Ø Alasan Masuk Rumah Sakit
6 jam Sebelum masuk rumasakit pasien mengeluh tidak bisa Bak, riwayat keluhan bak warna merah terus menerus 3 hari sebelum masuk rumasakit . lalu pasien berobat ke kelinik lalu di rujuk ke Rs aliksan dan di pasang IV cateter. Lalu di rujuk ke  RSHS. Riwayat nyeri pinggang seblumnya (+), Riwayat Susah bak (+), riwayat merokok (+).
Ø Keluhan Saat Dikaji
Klien mengatakan nyeri pada saat kencing, nyeri di rasakan seperti di remas remas, nyeri di rasakan pada daerah supra pubus, dengan sekala yang di rasakan 8 (0-10), nyeri di rasakan selama kurang lebih 1 menit.
                                                          
c.           Riwayat Kesehatan Dahulu
d.          Sebelumnya pasien belum pernah sakit seperti sekarang ini, dan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit dm, hipertensi, kangker, dan lain sebaginya.
e.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan klien dan istrinya , dalam keluarganya tidak ada yang sakit seperti klien, tidak mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan, misalnya : DM, hipertensi, penyakit jantung, asthma dan lain-lain.
3)   DATA PSIKOLOGIS
a.                    Status Emosi         :          Emosi klien terlihat stabil
b.                   Kecemasan           :          Klien berusaha tenang dan menghilangkan rasa cemasnya tetapi kadang nampak termenung, klien mengatakan bingung dengan penyakitnya.
c.                    Pola Koping          :          Klien seorang laki-laki yang harus tegar menerima kenyataan sakitnya, bila ada permasalahan klien selalu minta pendapat istrinya.
d.                   Gaya Komunikasi :          Klien berbicara dengan pelan namun jelas dan rileks, klien dapat berkomunikasi 2 bahasa, bahsa Sunda/daerah dan bahasa Nasional/Indonesia.
e.                    Konsep Diri
Gambaran Diri     :          Klien mengatakan dirinya tidak berbeda dengan orang lain, saat ini sedang sakit dan berharap segera sembuh
Harga Diri            :          Klien merasa dihargai sebagai seseorang yang dirawat dan merasakan kepuasan dan ketenangan di dalam perawatannya
Peran                    :          Klien seorang ayah dari 3 anaknya , klien juga seorang suami bagi istrinya,
Ideal Diri             :          Klien berharap ia sembuh dari sakitnya dan kembali berkumpul dengan keluarganya serta menjalankan tugas dan perannya.
Idedtitas Diri       :          Klien adalah seorang lelaki yang mencintai petualangan, pecinta alam semesta.

4)   Data Psikososial dan Spiritual                                            
·             Hubungan klien dan keluarga berhubungan sangat harmonis, klien secara bergantian ditunggu oleh keluarganya, hubungan klien dengan petugas kesehatan terjalin baik, klien cukup kooperatif
·             Klien beragama Islam, klien selalu berdo’a supaya cepat sembuh dan diberi kesabaran dalam menjalankan pengobatan ini.
5)      Pola Aktivitas Sehari-Hari

NO
KEBUTUHAN
SEBELUM SAKIT

SETELAH SAKIT
  1












2











3



4




5




6
Pola Nutrisi
a.       Makan
      - Frekuensi
      - Jumlah
      - Jenis

      - Masalah

b.      Minum
-  Frekuensi
      - Jenis
      - Masalah

Eliminasi
a.       Pola BAK
- Frekuensi
      - Warna
      - Masalah

b.      Pola BAB
- Frekuensi
- Konsistensi
      - Warna
      - Masalah

Pola Istirahat & Tidur
a.    Siang
b.    Malam

Aktivitas
Masalah



Personal Hygiene
a.    Mandi
b.    Gosok gigi
c.     Keramas

Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a.Meroko
b.Minuman Keras
c.obat –obatan terlarang


3 x/hari
1 porsi
Nasi putih, sayur+buah
Tidak ada
Tak ada


1500 – 1800 cc/hari
Air putih
Tidak ada



1000 – 1300 cc/hari
Kuning jernih
Tidak ada


1 x/hari
lembek
kuning
Tidak ada


1 – 2 jam
7 – 8 jam


Tidak ada, klien dapat beraktivitas sendiri



3 x/hari
Setaip mandi
2 x/minggu



Ya
Tidak
Tidak



3 x/hari
+ 1/5 porsi
Nasi putih, lauk, sayur
 Tidak Mau Makan


1500 – 1800 cc/hari
Air putih + Infus
Tidak ada



Menggunakan cateter
1500 – 2000 cc/hari
Merah
Sakit Kencing


3 x/hari
lembek
kuning
Tidak bisa bak


1 – 2 jam
7 – 8 jam


ada, klien ti dakdapat beraktivitas sendiri



1 x/hari
Setaip mandi
Belum pernah



Ya
Tidak
Tidak



6)      Pemeriksaan Fisik
a.           Keadaan umum
Penampilan    : Kusam
Kesadaran     : Compos Mentis
GCS              : 15
b.          Tanda – tanda vital
TD     : 130/80 mmhg
N       : 92      x/m
R       : 20 x/m
S        : 36, 5 O C
c.           Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, keadaan bersih, sekret (-), eillia (+), pelt (-), septum nasal ditengah, polip (-) mukosa hidung merah muda, pergerakan dada simetris, pengembangan paru baik, vokal pomitus kiri dan kanan sama, frekuensi nafas 20 x/menit, bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan.
d.          Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, edema palpebra (-), JVP tidak mengingkat,. Jantung tidak membesar, tekanan darah 130/110 mmHg, denyut jantung 92 x/menit reguler dan murni, edema ekstremitas atas dan bawah tidak ada clubbing finger (-), CRT kurang dari 2 detik, akral teraba dingin, ekstremitas cianosis, mukalembab, moon faces (+)


e.           Sistem Pencernaan
Warna bibir pucat, mukosa mulut lembab, jumlah gigi lengkap, pembesaran tonsil (-), uvula di tengah bergerak bekas pendarahan gusi (-), kemampuan mengunyah dan menelan baik, klien merasa tenggorokan kering dan panas, kelenjar getah bening (-), bentuk abdomen datar, bunyi abdomen timpani, pada palpasi hepar dan lien tidak teraba, BAB 3 kali sehari, konsistensi lembek, BB sekarang 56 kg, sebelum sakit 63BB  kg, TB 160 cm, keluhan saat ini terasa mual dan, anorexia dan badan lemah.
f.           Sistem Persyarapan
Kesadaran  kompos  mentis, nyeri kepala kadang-kadang, GCS : 15, orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat baik, fungsi nerveus kranial tidak ada kelainan.
g.          Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening, tidak ada poliuria, polipipsi, polipagia, klien tidak mempunyai penyakit endokrin.
h.          Sistem Genitourinaria
Ginjal tidak teraba, bunyi arteri renalis tidak terdengar, nyeri palpasi (+), benjolan (-), terpasang polycatheter, urine keluar merah, output urine + 2000 cc/24 jam , warna urine merah, blas terasa kosong, intake minum + 600 cc, infus 1.500 cc
i.            Sistem Integumen
Keadaan kulit bersih, suhu badan 36,5OC, warna kulit kehitam-hitaman, ruam (-), kulit lembab, tidak ada lecet/lesi, kedua ekstremitas dingin,pasien terpsang CVC.
j.            Sistem Muskuloskeletal
Bentuk dan pergerakan simetris, ROM terbatas, tangan kanan terpasang infus RL% 20 gtt/menit, kekuatan otot :
5                    5
5                    5




7)      Data Penunjang
a.           Program Pengobatan
·         Infus RL%                20 gtt/menit
·         Merpoen                    3x500 mg IV
·         Amlodipin                 1x10 mg Iv
·         Ranitidin                   2x50 mg IV
b.          Hasil Pemeriksaan Laboratorium
·     Hasil pemeriksaan darah tanggal 02-05-2014


NO
JENIS PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Henaglobulin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium

7,6 (menurun)
20.900
25(menurun)
89,000 (Menurun)
99.6
30,6
30,8
89 (meningkat)
1,78 (meningkat)
168 (meningkat)
3,8

13-18
3.800-10.600
40-52
150000-440000
80-100
26-34
32-36
15-50
0,7-1,2
135-145
3,6-5,5











2.     Analisa Data

NO
DATA SENJANG
KEMUNGKINAN PENYEBAB ATAU ETIOLOGI
MASALAH
1
Ds : - Klien mengeluh mual dan lemas dan tidak nafsu makan


Do :  - Klien terlihat lemas
 - Konjungtiva pucat
-  Bibir kering
-  HB : 7,6 gr%
-  Porsi makan 1/4 habis
-  BB : 56 kg
Tumor Buli
¤
Okulasi uertra, infeksi sekunder
¤
Penatalaksanaan
¤
Tidak adekuat terapi
¤
Nafsu makan menurun
¤
Sekresi asam meningkat
¤
Mual dan anorexia
¤
Asupan nutrisi kurang

Gangguan pemenuhan Nutrisi
2
Ds : - Klien mengeluh nyeri pada bagian suprapubis

Do : - bak warna merah
-  Pasien terlihat keaskitan
-  Sekla nyeri 8 (0-10)

Proses Penyakit
¤
Ulserasi dan okulasi uretra
¤
Infeksi sekunder, refluks
¤
Timbul sensasi tidak nyaman
¤
Timbul rasa nyeri
Gangguan rasa nyaman: Nyeri Akut




Perubahan pola eleminasi
























3.     Diagnosa Keperawatan

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN MASALAH
DIPECAHKAN MASALAH
TANGGAL
PARAF
TANGGAL
PARAF
1
Gangguan perfusi jaringan berhubungann dengan penurunan suplai O2 ke jaringan karena HB menurun
24-05-2004



2
Gangguan pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi berhubungan dengan mual dan anorexia
24-05-2004



3
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kimia darah berhubungan dengan osmolalitas cairan meningkat dan peningkatan reabsorbsi Na+ dan air
24-05-2004



4
Intoleransi aktivity berhubungan dengan penurunan suplai O2 ke jaringan
24-05-2004



5
Gangguan rasa aman : cemas, takut kematian berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
24-05-2004



6
Resiko integritas kulit terganggu berhubungan dengan uremik pada kulit
24-05-2004






B.      Perencanaan

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
TUJUAN
TINDAKAN
RASIONAL
1
Gangguan perfusi jaringan berhubungann dengan penurunan suplai O2 ke jaringan karena HB menurun

Tupan : Diharapkan kondisi pasien akan stabil secara hemodinamik

Tupen : Dalam waktu 3 hari tidak terjadi pendarahan dan adanya peningkatan erithoprotein yang ditandai dengan :
·     Pendarahan baru tidak ada
·     HB mendekati nilai normal

1.      Observasi tanda-tanda vital dan pendarahan setiap 2 jam sekali


2.      Atur posisi klien senyaman mungkin dan berikan selimut

3.      fasilitasi klien alat-alat yang mudah digunakan dan lunak (sikat gigi tyang berbulu)
4.      Gunakan jarum yang kecil saat mengambil darah dan aplikasi penekanan setelah pengambilan darah

5.      Kolaborasi pemberian obat


6.      Berikan diet tinggi karbohidrat, rendah protein dan natrium

7.      Aktivitas dibatasi
1.      Merefleksikan efek dari enemia dan respon kardiak tentang kebutuhn O2
2.      Merangsang peningkatan sirkulasi dan kehangatan
3.      Mengurang resiko pendarahan atau pembekuan hematom
4.      Mengurangi resiko pendarahan/pembekuan hematom dan memberikan rasa nyaman
5.      Mengoreksi gejala anemi berhubungan dengan defisit nutrisi
6.      Memenuhi kebutuhan kalori mencegah pemecahan protein
7.      Mengurangi pengeluaran energi

2
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan anorexia dan mual
Tupan : Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi

Tupen : Dalam wakti 3 hari rasa mual berkurang/hilang dengan kriteria :
·      Nafsu makan meningkat
1.      Berikan makanan tinggi karbohidrat, rendah protein dan natrium

2.      Sajikan  makanan dalam porsi sedikit tapi sering dalam keadaan hangat

3.      Timbang pasien tiap hari

4.      Jauhkan makanan yang memberi perasaan tidak enak dipandang
5.      Kolaborasi untuk pemberian vitamin/yang mengandung zat besi
6.      Berikan minum hangat/teh manis
7.      Kolaborasi pemberian anti emetik

1.      Untuk memenuhi kebutuhan kalori dan mencegah pemecahan protein
2.      Mengurangi kapasitas lambung sehingga lambung tidak penuh dan mengurangi mual
3.      Mengetahui kelebhan cairan/intake
4.      Mengurangi stimulus mual

5.      Membantu meningkatkan produksi eritroprotein
6.      Tidak menimbulkan mual
7.      Mengurangi ambang mual
3
Gangguan keseimbangan cairan elektrolit berhubungan dengan osmolaritas cairan
Tupan : Cairan dan elektrolit terpenuhi

Tupen : Setelah dilakukan perawatan 3 hari kebutuhan cairan dam elektrolit terpenuhi dengan kriteria :
·     Intake dan output seimbang
·     Hasil ureum dan kreatinin mendekati normal
1.      Observasi intake dan output pasien selama 24 jam
2.      Berikan cairan sesuai dengan program pengobatan intake sesuaikan dengan output
3.      Kolaborasi pemeriksaan ureum dan kreatinin, elektrolit cairan
1.      Untuk mengetahui balance
2.      Menghindari dari dehidrasi/keseimbangan cairan
3.      Mengetahui peningkatan atas penurunan ureum kreatinin
4
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan berkurang
Tupan : Kebutuhan aktivitas sehari-hari klien terpenuhi

Tupen : Dalam waktu 3 hari klien tidak ketergantungan pada orang lain dengan kriteria

1.       Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
2.       Latih klien untuk ROM



3.       Beri dorongan klien untuk tetap semangat
4.       Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
1.      Mengurangi energi yang dikeluarkan klien
2.      Mencegah kontraktur dan melancarkan sirkulasi perdarahan darah
3.      Menambah motivasi klien
4.      Agar kebutuhan klien terpenuhi dan klien menjadi nyaman
5
Gangguan rasa aman : cemas, takut kematian berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Tupan : Klien menerima dengan tenang keadaan penyakitnya

Tupen : Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari cemas berkurang dengan kriteria :
·     Kien tidak murung
·     Klien mengerti tentang penyakitnya
1.       Jalin trust dengan klien dan keluarga


2.       Berikan sikap empati

3.       Dengarkan keluhan klien dan keluarga




4.       Jelaskan mengenai penyakit klien, pengobatan yang diberikan, tentang diet, efek samping bila tidak dilakukan pengobatan
5.       Anjurkan keluarga untuk memberikan motivasi kepada klien
6.       Pertemukan klien dengan pasien lain yang mengalami gagal ginjal kronik
1.      Memberikan kenyamanan dan saling percaya antara perawat dan klien
2.      Perawat juga mengerti perasaan klien
3.      memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaannya

4.      Klien mengerti tentang penyakitnya dan hal-hal yang harus dilaksanakan


5.      Memberikan kekuatan kepada klien

6.      Memberikan semangat kepada klien bahwa dia tidak sendiri mengalami penyakit itu
6
Resiko integritas kulit terganggu berhubungan dengan uremik pada kulit
Tupan : Diharapkan integritas kulit terpelihara

Tupen : setelah dilakukan perawatan selama 1 hari rasa gatal berkurang denga kriteria :
·         Klien mengatakan gatal berkurang atau hilang
·         Hasil ureum kratinin mendekati normal
·         Kelembapan kulit terpelihara
·         Pruritas tidak ada
1.      Anjurkan personal hygiene 2 x 1 hari
2.      Anjurkan menggunakan sabun yang lembut (bayi)
3.      Gunakan lotion sehabis mandi
4.      Pelihara kebersihan alat tenun dan lingkungan
5.      Anjurkan keluarga untuk membantu kebutuhan klien
1.      Memberikan kenyamanan pada klien
2.      Menjaga kelembapan kulit
3.      Melambabkan kulit
4.      Mencegah terjadinya infeksi/lesi pada kulit
5.      Memelihara kebutuhan klien



C.      Implementasi


TANGGAL
DX
JAM
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
PARAF
24-05-2004
1.3





3


1.3




2






4




4





1.4






3





6




5
07.30





07.35


08.00




08.10






08.20




08.35





08.40






08.45





09.00




09.05
Ø  Mengobservasi tanda-tanda vital :
Hasil : TD : 160/100 mmHg
            N   : 88 x/menit
            R   : 24 x/menit
            S    : 35,5OC

Ø  Mengobservasi output klien/hari
Hasil :  Output 300 cc/hari

Ø  Memberikan obat sesuai terapi
Hasil :  Obat asam folat 3 x 1, lasix 3 x 1, katasex sashet 3 x 1, brenat 3 x 1, tensivask 10 mg 1 x 1

Ø  Memberikan penyuluhan tentang :
-      Diet klien (rendah protein)
-      Penyakit dan pengobatan
Hasil :  Klien mengerti tentang penyakit dan pengobatan yang diberikan serta tentang diet yang ditentukan

Ø  Menganjurkan kepada klien untuk membatasi aktivitas jika ada keluhan
      Hasil :  Klien mengerti dan tampak kebutuhan klien dibantu

Ø  Menganjurkan kepada klien untuk melakukan mobilitas fisik secara bertahap
      Hasil :  Klien mengatakan akan melakukan mobilitas jika sudah mampu dan kondisinya membaik

Ø  Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu dekat dengan klien dan membantu memenuhi kebutuhan klien
      Hasil :  Keluarga mengatakan akan selalu menjaga adiknya dan membantu kebutuhannya

Ø  Memberikan penjelasan tentang pengukuran intake dan output
      Hasil :  Klien mengatakan akan menyesuaikan jumlah intake dan outputnya


Ø  Memberikan penjelasan tentang personal hygiene, penggunaan sabun, lotion
      Hasil :  Klien mengatakan mengerti kegunaan personal hygiene

Ø  Membimbing klien menerima keadaannya dan mengikuti pengobatan yang diberikan
      Hasil :  Klien mengatakan akan meneruskan pengobatan di Rumah Sakit Kuningan





































D.      Evaluasi


TANGGAL
DX
CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF
1
2
3
4
24-05-2004
1






2






3





4





5




6
S   : Klien mengeluh badan lemas dan pusing
O  : Klien tampak lemah, muka pucat dan sembab, HB = 6,5 gr%
A  : Masalah belum teratasi sebagian
P   : Intervensi No. 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan


S   : Klien masih mengeluh mual
O  : Bibir masih kering dan belah-belah, anorexia, konjungtiva masih pucat
A  : Masalah sebagian teratasi
P   : Lanjutkan intervensi No. 1,2,3,4,5


S   : Klien mengeluh BAB sedikit
O  : BAK dalam 24 jam : 300 cc, intake cairan 700 cc
A  : Masalah sebagian teratasi
P   : Lanjutkan intervensi No. 1,2,3
       Rencana mau di HD

S   : Klien mengeluh badan lemas
O  : kebutuhan aktiviytas sehari-hari dibantu oleh orang lain
A  : Masalah belum teratasi
P   : Intervensi dilanjutkan No. 1,2,3,4

S   : -
O  : Klien masih tampak murung
A  : Masalah belum teratasi
P   : Intervensi No. 1,2,3,4 dilanjutkan

S   : Klien mengeluh kadang badan terasa gatal
O  : Pruitus (-)
A  : Masalah belum teratasi
P   : Intervensi No. 1,2,3,4,5 dilanjutkan








BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.            Kesimpulan
Asuhan keperawatan yang komprehensif merupakan hal penting dalam melakukan asuhan keperawatan pada Tn. Y dengan gangguan sistem perkemihan akibat ESRD di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Pada dasarnya asuhan keperawatan secara teoritikal tidak selalu muncul atau timbul pada setiap kasus sehingga perlu dilakukan asuhan keperawatan yang detail, akurat serta individual tidak hanya disesuaikan dengan kerangka teori yang ada. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. Y maka penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan yaitu :
1.          Pengkajian
Pada saat pengkajian ditemukan adanya output urine + 300 cc, intake + 600 cc, klien tampak lemah, mengeluh mual anorexia dan perut terasa panas, kepala pusing, HB menurun, ureum dan kreatinin meningkat dan mengeluh gatal-gatal
Dari hasil pengkajian penulis mengangkat diagnosa keperawatan dan menysun intervensi yang sesuai dengan teori yaitu gangguan perfusi jaringan, gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan kimia darah, intoleransi aktivitas, gangguan pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi, gangguan rasa aman dan resiko kerusakan integritas kulit.
2.          Perencanaan
Pada tahap perencaan, penulis menerapkan diagnosa keperawatan beserta intervensi yang sesuai dengan diagnosa tersebut dan dengan keadaan klien itu sendiri. Perencanaan ditujukan untuk mengatasi perfusi jaringan, keseimbangan cairan, elektrolit dan kimia darah, membantu kebutuhan ADL klien, kebutuhan asupan nutrisi, rasa aman dan mencegah kerusakan integritas kulit
3.          Implementasi
Saat melakukan implementasi semua tindakan yang direncanakan dapat dilaksanakan
4.          Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dari 6 masalah keperawatan yang ada pada Tn. Y, 3 diagnosa keperawatan dapat diatasi dan 3 diagnosa keperawatan lainnya teratzsi sebagian dan terapy pengobatan selanjutnya dilakukan di Rumah Sakit Kuningan, klien diperbolehkan pulang

B.             Saran
Selama melakukan asuhan keperawatan pada Tn. Y dengan gangguan sistem perkemihan akibat ERSD di Ruang XA RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, penulis mencoba menguraikan beberapa saran untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang optimal :
1.          Pengkajian
Pada tahap ini penulis menguraikan agar klien pertama masuk atau pertama dirawat hendaknya dilakukan anamnese dan pendokumentasian selengkap mungkin untuk kelanjutan pembukuan laporan yang menyangkut data klien yang bersangkutan
2.          Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyarankan untuk lebih memperhatikan klien di keluarga dalam penatalaksanaan, baik berupa perawatan maupun pengobatan
3.          Implementasi
Pada tahap ini penulis menyarankan untuk memperhatikan  dan meningkatakan pelayanan yang lebih baik untuk kenyamanan dan kepuasaan klien di keluarga
4.          Evaluasi
Pada tahap ini penulis menyarankan untuk dapat mengevaluasi keadaan klien setiap shift dan didokumentasikan pada buku komunikasi guna mengetahui keadaan pasien setiap waktu



DAFTAR PUSTAKA
  1. Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Jakarta, EGC.
  2. Guyton, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 7, Jakarta, EGC.
  3. Hotma Rumahorba,  Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistenm Perkemihan, Bandung, 2000.
  4. Lynda Juall, Carpenito, R.N, MSN, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Jakarta, EGC.
  5. Sylvia A Price, Fatofisiologi, Edisi 2, Jakarta, EGC.  Standar Asuhan Keperawatan.

 Bagi anda yang suka dengan File ini Silahkan Download Di Sini
Baca Juga :
          Asuhan Keperawatan DHF

Tidak ada komentar :

Posting Komentar